Contoh Kasih Sayang Rasulullah Terhadap Istri

Sabtu, 03/04/2010

Rasulullah adalah contoh teladan bagi kita dalam berbagai hal, beliau adalah manifestasi sempurna Allah taala di dunia ini. Dalam memperlakukan istri-istri, beliau memperlihatkan contoh teladan sempurna bagi kita. Salah satunya adalah Tertera dalam suatu riwayat bahwa takala saat di rumah, istri beliau Aisyah r.a. tengah berbicara agak sedikit cepat-cepat kepada Rasulullah saw, tiba-tiba dari arah atas ayah beliau (Abu Bakar r.a.) datang. Mendengar ini beliau tidak dapat mengendalikan emosi beliau dan beliau maju ke depan untuk memukul putri beliau bahwa, “Engkau ini berbicara seperti itu di hadapan Rasul Allah?”

Rasulullah saw bergitu melihat hal itu langsung menjadi penghalang diantara ayah dan puterinya dan menyelamatkan siti Aisyah dari hukuman yang diperkirakan akan menimpa. Takala Abu Bakar teaah pergi maka Rasulullah saw sambil bercanda kepada siti Aisyah r.a, “Lihat, hari ini bagaimana saya telah menyelamatkan engkau dari kemarahan ayah engkau?”

jadi perhatikanlah betapa tingginya teladan ini yang tidak hanya dengan diam beliau berupaya menuntaskan masalah, bahkan kepada Abu bakar r.a. yang merupakan ayah siti Aisyah r.a. Kepadanya pun beliau mengatakan “janganlah mengatakan sesuatu kepada Aisyah, dan kemudian dengan segera beliau bercanda pada Aisyah r.a dan dengan cara itu sungguh beliau telah mencairkan suasana yang sedang tegang.

Kemudian terdapat suatu riwayat bahwa beberapa hari kemudian Abu Bakar r.a. Datang untuk kedua kalinya maka Aisyah tengah bercanda dengan senang hati dengan Rasulullah saw. Abu Bakar r.a. Berkata: “Lihatlah, kemarin kalian telah mengikutsertakan saya dalam pertengkaran kini ikut-sertakanlah juga saya dalam suka cita kalian” (Abu Daud, itabul adab bab Majaa fil mazaah)

Rasulullah saw benar-benar bersabar terhadap kemanjaan siti Aisyah r.a. Pada suatu ketika beliau bersabda kepada beliau bahwa, “Aisyah, saya mengenal betul akan kemarahanmu dan kegembiraanmu”. Bagaimana bisa? Bersabda beliau, “Apabila engkau senang kepada saya dalam ucapanmu engkau bersumpah dengan menyebut demi Tuhannya Muhammad, tetapi tatkala marah maka engkau berbicara dengan menyebut Tuhannya Ibrahim.” Aisyah r.a. Berkata: “Ya Rasulullah, memang itu benar, tetapi sudahlah saya hanya meninggalkan nama engkau di bibir saja (tetapi dari hati kecintaan kepada engkau tidak dapat hilang)” (Bukhari kitabunnikah bab ghairatun-nisa wa wujdihinna).

Mirza Ghulam Ahmad menulis:
“Kecuali tidakan tidak senonoh (zina) semua perilaku akhlak buruk dan kelancangan dan sikap kasar perempuan seyogianya dihadapi dengan kesabaran”, kemudian, “Menurut hemat kami, sudah merupakan hal yang sangat memalukan apabila kita yang justru sebagai laki-laki malah berperang dengan perempuan. Allah telah menjadikan kita sebagai pria dan pada hakikatnya ini merupakan nikmat yang sempurna kepada kita. Sebagai rasa syukur kepada-Nya ialah kita harus memperlakukan perempuan dengan halus dan lemah lembut”.

Kemudian beliau menulis lagi: “Berkenaan dengan dengan saya, pada suatu ketika saya memanggil istri saya dengan nada tinggi yang bercampur dengan kondisi hati yang pilu dan saya merasa bahwa suara yang keras itu bercampur dengan perasaan hati sedih dan dalam semua itu tidak ada ungkapan yang menyakitkan hati atau kata-kata kasar yang keluar dari mulut. Sesudah itu saya sampai lama terus memanjatkan istighfar dan saya terus melaksanakan shalat nafal dengan khusyuk dan tawadhu’ dan sayapun memberikan sedikit sedekah bahwa sikap kasar terhadap istri ini jangan-jagan ini merupakan akibat dari suau maksiat terhadap Allah yang terselubung”.

Sumber: Agamaislam.info

Read Users' Comments (1)komentar

1 Response to "Contoh Kasih Sayang Rasulullah Terhadap Istri"

  1. 032 Says:
    21 April, 2010 22:26

    hmmm

Posting Komentar