Menjadi Organizer untuk Diri Sendiri

Sabtu, 28/08/2010

Bagaimana Anda menjalani aktivitas setiap harinya? Cenderung berjalan saja apa adanya tanpa rencana, atau sebaliknya, mencatat rapi semua kegiatan dalam fitur kalender di ponsel? Coba saja kenali sejauhmana Anda mengorganisasi diri, dengan kriteria di bawah ini. Lihat juga apakah Anda menjalani yang kebanyakan orang lakukan.

Mengandalkan ponsel sebagai panduan
Ponsel menjadi barang penting yang tak boleh terlupakan setiap hari. Daftar aktivitas atau tugas Anda setiap harinya tersimpan rapi di ponsel. Semua rencana tersusun di sana, dan ponsel inilah yang akan memberitahu kemana Anda akan pergi pagi, siang, sore, hingga malam.

Jika ini kebiasaan Anda, sekitar 10 persen pembaca yang mengikuti poling dari situs Shine (saat artikel ini dibuat) memiliki cara yang sama dengan Anda.

Selalu menyimpan barang pada tempatnya
Di rumah Anda, sudah tersedia meja atau wadah tempat menyimpan berbagai barang bawaan selepas bekerja. Begitu memasuki rumah, Anda sudah menuju tempat menggantung kunci kendaraan, wadah penyimpan ponsel, kacamata, dan meja yang khusus menjadi kediaman tas Anda. Begitupun dengan tempat jaket dan sepatu. Semua tertata rapi pada tempatnya, begitu tiba di rumah.

Sekitar 19 persen peserta poling menjawab hal yang sama.

Patuh pada rencana, dan bisa mengatakan tidak untuk acara mendadak
Waktu begitu berharga bagi Anda, sehingga tak mudah bagi Anda mengiyakan semua undangan acara jika tak direncanakan sejak awal. Begitupun saat mendapatkan tawaran project yang membutuhkan komitmen, Anda akan sangat memperhitungkannya, dan melihat kembali daftar kerja Anda. Jadi, Anda cenderung tak bisa spontan menyetujui ajakan mendadak yang tanpa perencanaan sebelumnya.

Hanya 11 persen peserta poling yang melakukan hal ini.

Selalu berbenah minimal 10 menit menjelang tidur
Menjelang malam hari, begitu tiba di rumah Anda akan memastikan untuk berbenah minimal 10 menit. Kebiasaan seperti ini selalu berulang setiap hari sebagai bagian rutinitas yang terjadwal. Bisa jadi, Anda hanya bisa tidur nyaman dengan kondisi rumah atau kamar yang lebih baik, setidaknya tidak berantakan.

Sekitar 13 orang melakukan hal ini setiap hari.

Menuliskan segala hal di kalender
Janji bertemu sahabat, jadwal membayar tagihan, hingga tanggal terakhir menstruasi, semua tercatat di kalender Anda. Bagi Anda menuliskan semua hal yang dianggap penting dalam kalender akan memudahkan rencana aktivitas Anda setiap harinya.

Cukup banyak yang melakukan hal ini, sekitar 12 persen.

Sesekali mencoba resep baru, tetapi lebih sering memasak makanan favorit saja
Mencoba resep baru perlu direncanakan waktunya, jadi melakukannya hanya cukup sesekali. Anda lebih sering melakukan kebiasaan yang sudah berjalan setiap harinya, memasak makanan kesukaan. Melakukan hal spontan tanpa direncanakan sebelumnya bukan menjadi kebiasaan Anda.

Hanya sembilan persen orang yang melakukan ini.

Mengatur jadwal olahraga seminggu sebelumnya
Semua hal harus terencana dengan baik, termasuk jadwal fitnes, yoga, atau renang sekalipun. Hal ini akan memudahkan Anda menyesuaikan dengan kegiatan lainnya.

Hm..., hanya lima persen pelaku kebiasaan ini, ataukah mungkin sedikit orang yang berolahraga?

Membuat daftar keinginan dan menempelkannya di tempat yang mudah dilihat setiap hari
Apa yang paling Anda inginkan dalam hidup perlu dicatat, lalu ditempelkan di suatu tempat di kamar atau bagian lain rumah Anda. Cara ini akan memotivasi Anda untuk meraih gol yang sudah Anda targetkan. Karenanya, Anda merasa perlu melakukan aktivitas setiap hari atau setiap minggu sesuai jadwal. Jika ada kegiatan yang tak mendukung Anda meraih gol tersebut, Anda takkan membuang waktu untuk melakukannya.

Oke, semakin sedikit orang yang melakukan hal ini, hanya lima persen saja. Padahal ada baiknya mencatat apa saja yang Anda inginkan agar tujuan lebih spesifik dan Anda tahu apa yang sedang Anda tuju.

Anda punya cara lain untuk mengatur diri sendiri? *Kompas.com 270810

Read Users' Comments (0)

Beda Keinginan & Kebutuhan

Kamis, 26/08/2010

( Cerita Abu Khubaisy kepada para muridnya )

Abdullah bin Umar, khalifah yang terkenal sebagai pembangun Bait al Maqdis, suatu hari terserang oleh suatu penyakit. Para asistennya, sangat mengkhawatirkan umur khalifah karena penyakitnya itu.

Ternyata Allah SWT belum berkenan memanggil Abdullah keharibaanNya. Khalifah berangsur-angsur pulih. Setelah agak mendingan keadaannya, Abdullah berniat hendak menyantap ikan panggang. Khalifah kemudian mengutarakan keinginannya itu kepada salah seorang asistennya.

Asisten yang setia itu, segera berusaha untuk memenuhi selera junjungannya. Ia pergi mencari ikan dan setelah mendapatkannya segera dipanggangnyalah ikan tersebut.

Abdullah bin Umar menghadapi ikan panggang yang baru saja diturunkan dari panggangannya. Aromanya begitu memikat, sehingga bertambah seleranya dan ingin segera menyantapnya.

Dalam keadaan yang siap santap itu, tiba-tiba muncul seorang musafir yang tampak sangat kelaparan. Serta merta Abdullah menyuruh pembantunya untuk segera mengangkat hidangan yang ada di hadapannya itu kepada sang musafir. Merasa jerih payahnya tidak dinikmati oleh Abdullah, asisten itu protes. Ia keberatan kalau makanan tersebut diberikan kepada musafir tadi. " Tapi ini makanan yang dengan sengaja saya buatkan untuk tuan dan sesuai dengan pesanan tuan." " Wahai, pembantuku ! Tahukah kamu bila aku memakan makanan ini, maka sebetulnya itu aku lakukan karena aku suka. Karena aku menyenanginya. Tetapi, bila musafir itu memakannya, maka itu ia lakukan karena memang ia butuh. Jadi makanan itu lebih berharga bagi dia daripada untukku. Jangan lupa, Allah SWT berfirman : " Kalian sekali - kali tidaklah memperoleh kebajikan sehingga kalian menyedekahkan apa - apa yang kalian senangi ".

(Dikutip dari Mutiara hikmah dalam 1001 kisah: 2)

Read Users' Comments (0)

Jadilah Seperti Pensil

Selasa, 24/08/2010

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.

“Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?”

Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,

“Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu PENSIL yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si nenek lagi.

Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.

“Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya”, Ujar si cucu.

Si nenek kemudian menjawab,

“Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini”,

Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

Pertama:

Pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya Allah, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya”.

Kedua:

Dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.

Ketiga:

Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar”.

Keempat:

Bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu”.

Kelima:

Sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan…Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan tinggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan” *agussupriatna.com

Read Users' Comments (0)

11 Manfaat Puasa

Kamis, 19/08/2010

Menjalankan ibadah puasa bukan hanya melaksanakan perintah wajib dari Allah SWT, melainkan juga mendatangkan berbagai manfaat bagi kesehatan. Berikut adalah 11 di antaranya:

1. Mengistirahatkan sistem pencernaan. Setelah puasa, sistem pencernaan ataupun pengeluaran sisa makanan baik daya kerjanya.

2. Meningkatkan proses detoksifikasi. Puasa akan memperlancar mobilisasi dan pengeluaran racun tubuh.

3. Meningkatkan resolusi proses peradangan, seperti artritis rematoid.

4. Menenangkan reaksi alergi, termasuk asma dan demam.

5. Menurunkan tekanan darah tinggi tanpa obat. Puasa dapat menormalkan tekanan darah dan setelah puasa tekanan darah akan tetap ideal jika yang bersangkutan tetap menerapkan gaya hidup sehat.

6. Membantu menghilangkan kebiasaan buruk dan kecanduan. Banyak orang bisa terbebas dari ketergantungan terhadap tembakau dan alkohol berkat puasa, bahkan ketergantungan obat.

7. Membersihkan kulit dan menjernihkan mata.

8. Merupakan pintu gerbang yang sempurna untuk memulai pola makan sehat.

9. Membantu menurunkan berat badan tanpa rasa lapar yang menyiksa. Banyak orang terkejut karena saat Ramadhan mereka hanya ingin makan sedikit dan bobot tubuh pun berkurang.

10. Membantu meringankan penumpukan cairan abnormal secara lebih cepat, seperti edema pada kaki atau bengkak di perut.

11. Mengembalikan rasa penghargaan terhadap makanan sehat alami. Banyak orang merasa lidah mereka menjadi "hidup" dan peka setelah puasa dan lebih menyukai makanan alami. (GHS/Rin) *Kompas.com 190810

Read Users' Comments (0)